Kamis, 21 Februari 2013

"BertoLak Pinggang" Pada Jaman

Anak-anak Penantang Jaman

Suatu hari saya ke Makassar untuk sesuatu hal, dan saat perjalanan menuju Parepare dengan mobil jemputan  jam 1 malam. Ketika mobil yang saya tumpangi berhenti di perepatan tepat di bawah fly over makassar, ada sepasang anak kecil kakak beradik yang usianya sekitar 5 dan 6 tahun. Mereka menjual koran, dan renungkan saja saat itu jarum jam telah menunjukkan angka 1 pertanda sudah jam 1 malam. 


Saat mobil kami berhenti tepat di hadapan mereka, si adik (anak laki-laki) sedang tertidur dalam keadaan duduk. Si sopir pun menunjuk si anak laki-laki seolah memberi kode pada saudaranya (anak perempuan) untuk berbalik. Mengetahui saudaranya sedang tertidur, dia lalu berteriak "Oe Ekkiiiiiiii". Anak laki-laki itu pun terbangun dan menyapa sopir.

Sopir memberinya uang lima ribu rupiah kemudian bertanya "Koran apa nu jual?".
Tidak ada jawaban, dia hanya melengos pergi dan duduk di tempatnya semula.

Yang kami bicarakan waktu itu juga sambil berlalu meninggalkan mereka, adalah betapa kerasnya kehidupan. Tentang bagaimana anak-anak itu bekerja dan dibiarkan oleh orang tuanya. Atau malah justeru di "paksa" oleh orang tuanya. Padahal teman-teman mereka yang seusia, sedang tidur nyenyak di rumah dalam dekapan kasih sayang orang tuanya. Malang!!

Pemandangan seperti itu mungkin sudah biasa buat orang-orang yang tinggal di perkotaan, tetapi buat orang-orang yang punya hati dan memiliki kepedulian yang tinggi tidak akan sanggup untuk hanya sekedar menonton dan melihatk hal seperti itu terjadi.

Kembali ke bahasan awal,
Anak sekecil itu sudah berani menantang "Bertolak Pinggang" pada jaman, saya seketika membayangkan bagaimana di masa dewasanya. Yang pasti, saya tetap berpikir positif bahwa mereka akan berhasil menaklukkan jaman.

Kepada sesiapa yang membaca tulisan ini, saya mengajak untuk mengirimkan Alfatihah dan Shalawat buat mereka agar kelak di masa depan keduanya menjadi orang-orang yang sukses, mulia dan dikenali karena kemurahan hatinya...

3 komentar:

  1. Di akhir tuLisan ini, keLihatan sekaLi kaLo penuLis tidak punya soLusi atas masaLah itu...

    hehehe, kodoooonnnng...

    (dari pada saya tidak punya haL untuk di tuLiskan, sementara Layar bLog ini sudah terbuka Lebar)

    ckckckck :)

    BalasHapus
  2. Tdak ada solusi jelS dr pemerintah setempat....

    BalasHapus
  3. Tdak ada solusi jelS dr pemerintah setempat....

    BalasHapus