Rabu, 23 November 2011

GEMA KARBALA di MUHARRAM


Derap Langkah kaki rombonganmu,
Kian dekat menyapa teLinga,
Pekik sorak duka kian jeLas mengintai jiwa,
Panorama cinta daLam "Qurban" sejati kian dekat menusuk-nusuk mata

Duhai...
Gerangan apa bentuk tarian jiwa ini menyambutmu,

Seburam apa kaca yang ku persembahkan 
Hingga hatiku kadang LaLai dari detak2 kasihmu
AkaL ku tersedak seketika mengingat Muharram

PEREMPUAN DISEBALIK "WACANA"


                             DaLam sebuah perenungan di hari-hari Libur, terpicu seteLah membaca artikeL-artikeL hasiL gugLing. Lagi-Lagi mengenai perempuan, membincangkan perempuan seoLah tak ada ujungnya. disetiap Lini kehiduapannya tak habis-habis peristiwa yang menyerempetnya. Sehingga yang dapat saya tangkap daLam setiap pembahasan tentang perempuan adaLah  terjadinya kekerasan.




                           Ketika anda bertanya pada aktivis LSM/LBH, atau aktivis BURUH, atau kepada seorang Mahasiswi maka jawaban mereka pasti akan sedikit berbeda-beda sesuai dengan bidang kajian mereka. Sang aktivis LBH akan membahas tentang Traficking dan TKW, Buruh akan membahas tentang Cuti HamiL dan ketidak adiLan ekonomi buruh wanita, dan seterusnya.


                                 Saya berpikir bahwa, kekerasan terhadap perempuan ini tidak semata berasaL dari Luar perempuan sendiri. tetapi bisa juga yang menjadi saLah satu faktornya adaLah diri perempuan itu sendiri. maksud saya, perempuan tersebut membiarkan dirinya sendiri untuk merasakan "kekerasan". SeLain itu, wacana tentang kekerasan juga semakin di pertajam. sehingga yang tertuang daLam poLa pikir perempuan adaLah bagaimana meLakukan perLawanan dan mengatasi kekerasan.


                             Tidakkah kita terpikir bahwa wacana kekerasan ini akan sedikit terobati ketika wacana yang kita pertajam adaLah wacana bagaimana mendidik dan mencerdaskan para perempuan-perempuan kita. atau apakah kekerasan memang sudah mewakiLi keseLuruhan kondisi kita?? saya pikir tidak..


TO BE CONTINUED

Senin, 14 November 2011

CATATAN "KECIL" di IED AL GHADIR


DaLam corak indah ingatku akan masa depan,
Tersimpan titik-titik "ketakutan" akan hadirmu keLak,
Aku takut tidak mampu menjeLaskan keruwetan dunia,
Tidak mampu MenjeLaskan gurita2 yang mencengkeram kebinatangan akaL dan hati,

Aku takut tidak mampu mengajarimu keindahan sujud,
Aku takut tidak mampu menjeLaskan nikmatnya kaLimat2 doa,
Aku takut aku tidak mampu mengajarimu kebijaksanaan dan ketundukan,
dan Aku takut aku tidak mampu menjadi seseorang yang bisa kau banggakan,

Yah, aku takut...
Karena aku tak memiLiki banyak pengetahuan akan itu,
Aku bukan wanita yang bijaksana,
Aku bukan wanita yang kaLimat2nya adaLah untaian hikmah2 doa,
bukan wanita yang mampu menarik diri dari kebinatangan akaL dan hati,

KeLak, yang aku punya hanya kisah tentang hidup ku,
Dengan siapa saja aku bermain,
Apa yang seLaLu aku mainkan,
dan Bagaimana kami memainkannya,
Karena kau hadir di masa yang berbeda denganku,
yah, akan amat sangat berbeda....

SeLain itu, aku akan menceritakanmu
Tentang hidup seseorang yang bisa kau dengarkan dariku,
Tentang orang-orang yang Luar Biasa di jamannya,
dan mengenai "seseorang" yang tak henti di rampas haknya.

Tapi saat ini aku tak henti berdoa,
dan terus meyakinkan diriku bahwa keLak
Kau adaLah anakku yang LUAR BIASA
yang mengenaL dan meneLadani Imam Zaman.

Coretan ini aku buat agar keLak engkau bisa membacanya, dan tersenyum karena memahami bahwa aku wanita yang hanya bisa menuLiskan haL seperti ini untukmu. dan yang Lebih penting bahwa hari ini (IeduL Ghadir) adaLah hari yang sangat istimewa buatku dimana Lantunan doa dan keterasinganku bersamaNya hanya menyebut-nyebut namamu agar keLak engkau hadir dengan sosok yang "Luar Biasa". ShaLawat....